Kecerdasan Emosi Dalam Kepemimpinan | BAHAGIAN KAUNSELING UPM
» ARTIKEL » Kecerdasan Emosi Dalam Kepemimpinan

Kecerdasan Emosi Dalam Kepemimpinan

Oleh : Dr. Mazila binti Ghazali K.B,P.A

1. Self-awareness (Memahami Diri Sendiri): kecerdasan untuk mengenal, memahami, dan menilai diri sendiri.
2. Self-management (Menguruskan Diri Sendiri): kecerdasan dalam mengendalikan diri, beradaptasi, serta membangun kepercayaan diri dan optimistik.
3. Social awareness (Memahami Orang Lain): kecerdasan dalam memahami orang lain, bertoleransi, berempati, dan melayani.
4. Social management (Menguruskan Orang Lain): kecerdasan dalam mengelola dan mempengaruhi orang lain, menangani konflik, memotivasi, dan menginspirasi.
Dalam memimpin sebuah organisasi, seorang pemimpin tidak hanya wajib menguasai kemampuan teknik dan keterampilan komunikasi, tapi juga harus memiliki kecerdasan emosi atau emotional intelligence. Kecerdasan emosi adalah soft skill yang diperlukan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri dan orang lain.
Kecerdasan emosi penting kerana ia menggambarkan seberapa efektif seorang pemimpin memahami dirinya dan mengekspresikan sikapnya, sekaligus memahami orang lain dalam hubungan sosial.
Pemimpin hebat tidak hanya dapat mengendalikan emosi sendiri, tetapi juga dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Mengelola emosi membantu mengatasi tekanan pekerjaan akan memberi fokus yang lebih dan sentiasa inovasi dalam pekerjaan.
Perasaan positif memberikan energi untuk membangkit sikap optimis dan kepercayaan. Oleh yang demikian, setiap pemimpin seharusnya berupaya memberikan emosi positif kepada pengikut mereka untuk membangun organisasi yang efektif.
Sebaliknya perasaan negatif memberi impak yang buruk dan dapat menjejaskan moral dan emosi pasukan. Tugas pemimpin adalah mengendalikan perasaan negatif seperti kekecewaan, kesedihan, kemarahan, kebencian, dan kebimbangan, agar tidak menyebar dan mempengaruhi semangat pasukan dan menjadi toksik yang merosakkan serta memecah belahkan pasukan.
Kualiti kecerdasan emosi pemimpin dapat diukur dari empat aspek di atas, iaitu seberapa efektif mereka memahami emosi diri, mengelola emosi diri, memahami emosi orang lain, dan mengelola emosi orang lain. Dengan kecerdasan tersebut, pemimpin akan membangun lingkungan kerja yang lebih baik bagi semua orang dengan pelbagai karakter.
Pemimpin yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi akan cenderung menerapkan kepemimpinan transformatif. Kecerdasan emosi membantu pemimpin untuk membangun organisasi yang inklusif yang selaras dengan keperibadian dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin memainkan peranan penting untuk memahami individu lain dari pelbagai latar belakang termasuk mereka yang memerlukan perhatian khusus dan membantu mereka mencapai tujuan organisasi dan tujuan peribadi mereka secara bersama.

Tarikh Input: 27/10/2023 | Kemaskini: 27/10/2023 | ayna

PERKONGSIAN MEDIA

BAHAGIAN KAUNSELING UPM
Universiti Putra Malaysia
43400 UPM Serdang
Selangor Darul Ehsan
+603 9769 2082
-
SXEcNAI~